1. Sondir
Uji sondir merupakan alat yang sederhana, praktis, dengan kelebihan yaitu : cepat, murah, menghasilkan data yang akurat dan detail. Sondir sangat cocok untuk tanah di Indonesia karena kondisi tanah di Indonesia sebagian besar berupa lempunga lanauan. Sedangkan kekurangannya adalah : tidak dapat diperoleh sampel, untuk uji laboratorium maupun untuk klasifikasi visual, dan tidak dapat menembus lapisan batuan. Untuk daerah-daerah tertentu dimana lapisan tanah berupa pasir maka alat ini kurang representatif dan tidak dapat menembus lensa gravel/pasir yang cukup tebal dan padat, sehingga bila dibawah lensa pasir terdapat tanah lunak maka sulit untuk terdeteksi. Pada tanah pasir pengaruh tekanan air pori selama penetrasi pada kecepatan penetrasi yang normal sangat kecil dan diabaikan, sehingga hasil sondir dalam keadaan fully drained, sedangkan pada tanah lempung plastis hasil uji sondir lebih kearah fully undrained dan bila jenis tanah diantara kedua jenis diatas dapat memberikan hasil untuk keadaan fully drained dan fully undrained.
2. Mesn bor
Uji bor merupakan pengujian lapangan yang paling baik dan akurat untuk segala jenis tanah dan diperlukan untuk test-test yang lain, sedangkan kerugiannya adalah : mahal, berat (perlu alat angkut yang memadahi), waktu pelaksanaan lama dan kurang cocok untuk bangunan sederhana. Setiap pelaksanaan test boring selalu diikuti dengan uji penetrasi baku (SPT), yang perlu diperhatikan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi harga N-SPT yaitu :
-Jumlah energi yang mencapai sampler, ditentukan oleh : jenis hammer,
jenis dan panjang rod, variasi tinggi jatuh palu, jumlah lilitan tali dan
umurtali.
-Jumlah energi yang mencapai sampler, ditentukan oleh : jenis hammer,
jenis dan panjang rod, variasi tinggi jatuh palu, jumlah lilitan tali dan
umurtali.
-Kondisi tegangan tanah dasar lubang bor bor, ditentukan oleh
kelalaian menjaga tekanan hidrostatis, tinggi air diluar dan didalam
harus sama; metode pengeboran dan stabilisasi dinding, serta diameter
dinding.
-Faktor-faktor ain, seperti : pembersihan dasar lubang bor, kelalaian
menghitung jumlah tumbukan dan pemakaian sampler yang sudah
rusak.
kelalaian menjaga tekanan hidrostatis, tinggi air diluar dan didalam
harus sama; metode pengeboran dan stabilisasi dinding, serta diameter
dinding.
-Faktor-faktor ain, seperti : pembersihan dasar lubang bor, kelalaian
menghitung jumlah tumbukan dan pemakaian sampler yang sudah
rusak.