Aluminium dapat diolah dengan melalui beberapa tahapan seperti : proses penambangan, proses pemurnian, proses peleburan dan proses fabrikasi.
Bahan-bahan untuk keperluan produksi Aluminium adalah
alumina, kokas, hard pitch. Alumina akan dimasukkan ke silo alumina (alumina
silo), kokas kedalam silo kokas (coke silo), pitch kedalam pitch
storage house. Pemasukan bahan-bahan tersebut menggunakan ban berjalan (belt
conveyer).
Alumina yang berada didalam silo alumina kemudian kemudian
dibawa ke dry scrubber system untuk direaksikan dengan gas HF yang
berasal dari pot. Hasil dari reaksi ini adalah reacted alumina yang akan
dimasukkan kedalam hopper pot dengan menggunakan Anode Changing Crane
(ACC). Dari hopper pot, reacted alumina akan dimasukkan kedalam
tungku reduksi.
Kokas yang ada dalam silo kokas akan bercampur dengan butt
(puntung anoda) dan mengalami pemanasan. Kemudian dicampur dengan hard
pitch yang berfungsi sebagai perekat (binder). Campuran ketiga bahan
ini akan dicetak menggunakan Shaking Machine di Anode Green Plant dan
selanjutnya mengalami pemanggangan pada baking furnace. Hasilnya adalah
blok anoda (anode block) di Pabrik Pemanggangan Anoda (Anode Baking
Plant).
Blok-blok anoda kemudian akan dipasangi tangkai (anode
assembly) di Anode Baking Plant. Anoda tersebut kemudian akan
dikirimkan ke Pabrik Reduksi (Reduction Plant) untuk keperluan proses
elektrolisis alumina menjadi aluminium. Setelah + 28 hari anoda diganti dan
sisa-sisa anoda (butt) dibersihkan. Butt ini kemudian akan
dihancurkan dan dimasukkan ke silo butt. Butt kemudian dipakai
kembali (recycle) sebagai bahan pembuatan anoda bersama kokas dan pitch.
Pada tungku reduksi akan terjadi proses elektrolisis alumina.
Proses ini akan menghasilkan gas HF yang akan dialirkan ke dry scrubber
system untuk bereaksi dengan alumina dan dibersihkan lalu dibuang melalui
cerobong gas cleaning system. Aluminium cair (molten) yang
dihasilkan dibawa ke Pencetakan (Casting Shop) menggunakan Metal
Transport Car (MTC). Di casting shop aluminium cair dimasukkan
kedalam holding furnace, lalu dituang ke mesin pencetakan (casting
machine) untuk dicetak menjadi ingot aluminium dengan berat masing-masing.